Quantum Teaching dan Quantum
Learning merupakan model pembelajaran yang sama-sama dikemas Boby DePorter yang
diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar melalui berbuat.
Quantum Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas,
berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya. Pola
Quantum Teaching terangkum dalam konsep TANDUR, yakni Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
Quantum
Teaching adalah ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan,
penyajian, dan fasilitas Supercamp yang diciptakan berdasarkan teori-teori
pendidikan seperti Accelerated Learning (Luzanov), Multiple
Intelligence (Gardner), Neuro-Linguistic Programming (Ginder dan
Bandler), Experiental Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Cooperative
Learning (Johnson and Johnson), dan Elemen of Effective Intruction
(Hunter). Dalam Quantum Teaching, guru sangat diharapkan
sebagai aktor yang mampu memainkan berbagai gaya belajar anak, mengorkestrakan
kelas, menghipnotis kelas dengan daya tarik, dan menguatkan konsep ke dalam
diri anak. Prinsipnya, bawalah dunia guru ke dunia siswa dan ajaklah siswa ke
dunia guru. Dalam Quantum Teaching, tidak ada siswa yang bodoh, yang ada adalah
siswa yang belum berkembang karena titik sentuhnya belum cocok dengan titik
sentuh yang diberikan guru. Berarti, guru perlu penyesuaian sesuai dengan
kondisi siswa dengan berpedoman pada segalanya bertujuan, segalanya berbicara,
mengalami sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan rayakan.
Quantum
learning mengerahkan segenap usaha untuk menemukan cara belajar paling efektif
dan cepat. Jadi, dengan quantum learning kita belajar cara belajar. Kita akan
mendaptkan cara membaca cepat, menghafal cepat dan menjadi kreatif sesuai
dengan gaya kita masing-masing. Quantum Learning merupakan strategi belajar
yang bisa digunakan oleh siapa saja selain sisiwa dan guru karena memberikan
gambaran untuk mendalami apa saja dengan cara mantap dan berkesan. Caranya,
seorang pembelajar harus mengetahui terlebih dahulu gaya belajar, gaya berpikir,
dan situasi dirinya. Dengan begitu, pembelajar akan dengan cepat mendalami
sesuatu. Banyak orang yang telah merasakan hasilnya setelah mengkaji sesuatu
dengan cara Quantum Learning. Segalanya dapat dengan mudah, cepat, dan mantap
dikaji dan didalami dengan suasana yang menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar