Kesurupan Cuma Terjadi Di Indonesia ? -Kesurupan
identik dengan kejadian mistis yang masih banyak dipercaya oleh
masyarakat akibat kerasukan roh. Tapi apakah kesurupan benar-benar hanya
terjadi di Indonesia saja?
“Tidak hanya
terjadi di Indonesia. Di Asia Tenggara seperti Thailand dan Filipina,
fenomena ini sering dijumpai. Namun untuk di negara Barat saya belum
melihat itu,” ujar dr Prianto Djatmiko, SpKJ dari RS Jiwa Soeharto
Heerdjan, seperti dilansir dari diesel generators.
dr Prianto menuturkan kesurupan adalah bagian dari suatu gangguan konversi atau disosiatif yang merupakan gangguan jiwa neurotik. Meski begitu fenomena ini bisa diatasi secara medis. Beberapa waktu lalu kasus kesurupan juga pernah dilaporkan terjadi di kota Milan, Italia. Kasus kesurupan di kota tersebut terbilang langka dan baru karena belum pernah terjadi sebelumnya.
Hal ini
menunjukkan kesurupan umumnya tidak hanya terjadi di Indonesia saja,
meski begitu pada beberapa negara tertentu kasus ini seringkali tidak
terpublikasi ke luar.
Sementara itu
Psikiater Prof Dr dr Dadang Hawari, SpKJ mengungkapkan kesurupan adalah
suatu reaksi bentuk gangguan jiwa yang ringan karena stres atau akibat
adanya tekanan kehidupan. Sedangkan kesurupan yang menjadi kepercayaan
tradisional sepertinya hanya terjadi di Indonesia.“Reaksinya
dapat teriak-teriak dan menular dalam bentuk mempengaruhi yang lain.
Misalnya di kelas orang tertekan karena pelajaran, 1 orang kesurupan
lalu diikuti dengan yang lain,” ujar Prof Dadang.
Prof Dadang
menjelaskan kesurupan hanya semacam histeris yang bisa mempengaruhi atau
menular ke orang yang tersugesti tanpa ada dampak fatal. Kondisi ini
seperti halnya fenomena latah.“Kesurupan
bisa juga dikaitkan dengan adanya transisi dari masyarakat agraris ke
masyarakat industri, karena perubahan terjadi begitu cepatnya dan
orang-orang berubah dan tidak seperti yang diharapkan,” tutur Prof
Dadang.
Secara global
peristiwa kesurupan dipengaruhi oleh faktor psikososial dan lingkungan
yang terdiri atas faktor biopsikososial (seperti tekanan dalam bentuk
sugesti) dan faktor sosiokultural (kepercayaan masyarakat mengenai unsur
mistis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar