Tumpek adalah perayaan upacara umat hindu yang dirayakan setiap bertemunya hari sabtu atau dina saniscara dengan kliwon ("panca wara"; rumus perhitungan wariga dan dewasa ayu dalam kalender bali) demikian disebutkan dalam kutipan artikel Parisada Hindu Dharma, Tumpek Landep dan Pengertiannya.
Tumpek juga disebutkan berasal dari kata
- "TU" = metu, dan
- Pek = berakhir
Jadi Tumpek berarti merupakan Awal dan juga akhir. Tumpek sangat erat kaitannya dengan Kalender Hindu di Bali yang merupakn gabungan dari
- Caka surya pramana, dan
- Chandra Pramana,
- serta Wuku yang kita kenal sebanyak tiga puluh wuku,
- selain wuku ada juga syclus lain yaitu Saptawara dan Pancawara.
Sehingga antara Sapta wara terakhir Saniscara ketemu dengan Pancawara terakhir ( kliwon ) maka syclus inilah kemudian disebut tumpek, yg datangnya setiap 35 hari 1 X.
Tumpek akan bertemu setiap akhir wuku, Saniscara (Sapta wara ) dan akhir Panca wara Kliwon, inilah yang kemudian disebut denga awal dan akhir dalam istilah Hindu disebut (Tri Kona);
- Utpeti,
- Stiti dan
- Prelina,
yang kemudian diambilah Utpeti dan Prelina ( Tum-Pek ).Disebutkan ada beberapa tumpek, yaitu :
- Tumpek Landep | Hyang Pasupati atas ciptaanya, sehingga atas analisys dari manusia menggunakan ketajaman Jnananya
- Tumpek Wariga | Hari Perlindungan untuk Tumbuh-tumbuhan.
- Tumpek Kuningan | para Dewa dan Pitara-Pitara ke dunia untuk melimpahkan karuniaNya berupa kebutuhan pokok
- Tumpek Klurut | atas terciptanya suara-suara suci/tabuh dalam keindahan dan seni.
- Tumpek Uye (Tumpek kandang) | pencipta dan pemelihara binatang ...
- Tumpek Wayang | bersyukur kepada Hyang Iswara atas ciptaanya, sehingga atas analisys dan usahanya ........
Masing masing tumpek diatas, semuanya mempunyai Mitos yang sangat menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar