Senin, 28 Oktober 2013

Mengapa Cincin Pernikahan dipakai di Jari Manis?


BeritaUnik.net – Kenapa Cincin pernikahan selalu ada di jari manis, kok bukan di jari lain…saya sebetulnya juga bingung tapi setelah baca suatu artikel, menarik juga untuk diperhatikan. Coba deh ikuti langkah berikut ini, kalian pasti takjub karena Tuhan benar-benar membuat keajaiban (ini berasal dari kutipan Cina):
1. Pertama, tunjukkan telapak tangan anda, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat gambar).

2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.

Kamis, 03 Oktober 2013

Bahaya diet OCD atau IF untuk Wanita

Jika di luar negeri masyarakatnya tengah asyik melakukan Intemittent Fasting (IF) atau puasa berselang, di Indonesia, sebagian masyarakatnya tengah menggandrungi diet baru yang gencar dikerjakan mentalist ternama Deddy Corbuzier, Obsessive Corbuzier's Diet (OCD). Dua metode ini sama. Bila Anda ingin mencoba IF atau OCD, ketahui dulu positif dan negatifnya.
Anda yang tertarik melakukan diet IF, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, terutama para wanita:
Seperti dilansir Charles Poliquin, Sabtu (24/8/2013), ada beberapa dampak negatif untuk para wanita, yang disebabkan akibat melakukan diet IF ataupun OCD.

1. Obsesi atas makanan

Seperti yang diketahui, IF menggunakan program jendela makan untuk lebih mengontrol makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Bila belum waktunya untuk 'berbuka', maka pelaku dilarang untuk makan, hanya boleh minum dengan catatan tidak berkalori.
Tahukah Anda, karena efek seperti ini cenderung membuat wanita terserang rasa panik, dan cemas. Kebanyakan wanita akan terus memantau jam, dengan harapan dapat makan apa yang diinginkannya. Karena jika terlambat, bisa saja waktunya tersebut masuk kembali wanita tersebut diharuskan untuk berpuasa.

Tingkat Obesitas di Indonesia dan Amerika


http://mendolgosong.files.wordpress.com/2011/12/gendut.jpgBanyak riset menunjukkan, tingkat obesitas di negara maju seperti Amerika Serikat cenderung lebih tinggi ketimbang negara-negara berkembang seperti Indonesia. Tapi ternyata anggapan itu keliru. Tingkat obesitas di Indonesia dan Amerika Serikat ternyata tidak jauh berbeda.
Demikian disampaikan dr. Dyah Purnamasari Sulistianingsih, SpPD dari Divisi Metabolik Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) , saat acara seminar media dengan tema ‘Penyakit Kardiovaskuler Sebab Utama Tingginya Angka Kematian pada Penyandang Diabetes’, Kamis, (10/5/2012) kemarin, di Jakarta.
“Jadi jangan bilang kalau di AS itu tingkat obesitasnya lebih tinggi. Ternyata, studi menujukkan prevalensi obesitas di Indonesia dan AS memiliki kemiripan,” ujarnya.


Sebagai buktinya, Dyah mengatakan bahwa ia pernah melakukan sebuah penelitian untuk melihat proporsi obesitas di DKI Jakarta pada tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 67 persen warga Jakarta memiliki berat badan yang berisiko (overweight dan obesitas).
“Studi juga menemukan 95 persen wanita di Jakarta memiliki lingkar perut diatas normal dan hanya 5 persen yang lingkar perutnya masih normal. Sementara pada laki-laki 87 persen mengalami hipertensi,” ujarnya.